Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi rudal (unsplash.com/SpaceX)
Ilustrasi rudal (unsplash.com/SpaceX)

Intinya sih...

  • Serangan Houthi ke Israel sebagai dukungan untuk Iran dalam konflik melawan Israel.

  • Pasukan Houthi mengklaim serangan sebagai penghormatan bagi Iran dan rakyatnya yang tertindas.

  • Militer Israel menyatakan Iran sebagai medan perang utama, mengakibatkan meningkatnya ketegangan antara kedua pihak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemberontak Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal ke Israel dengan koordinasi bersama Iran. Ini aksi militer pertama yang diakui untuk mendukung Teheran melawan serangan Israel.

Pasukan Houthi menargetkan Tel Aviv dengan beberapa rudal balistik sehari sebelumnya. Aksi Houthi disampaikan Juru Bicara Militer Houthi, Brigjen Yahya Saree.

"Kemenangan bagi rakyat Palestina dan Iran yang tertindas! Operasi ini dikoordinasikan dengan operasi yang dilakukan oleh tentara Iran terhadap musuh kriminal Israel," kata Houthi, dilansir dari The National, Minggu (15/6/2025).

1. Penghormatan bagi Iran

bendera Iran dalam peringatan Revolusi Iran, pada 11 Februari 2016 (commons.wikimedia.org/Mohammad Akhlaghi)

Saree mengatakan, operasi mereka berhasil. Tindakan ini, kata Saree, sebagai penghormatan bagi rakyat Iran.

"Kelompok Houthi memberi hormat kepada Iran, rakyatnya, tentaranya, dan para pemimpinnya, karena mereka dengan berani, bertekad, tegas dan setia menghadapi agresi brutal Zionis (Israel)," ucap Saree.

Israel melancarkan serangan militer terbesarnya terhadap Iran pada Jumat pekan lalu. Serangan itu mendorong Iran untuk menanggapi dengan pesawat nirawak dan kemudian salvo rudal balistik.

Israel mengatakan, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman jatuh di Hebron di Tepi Barat yang diduduki. Namun, kelompok Houthi tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

2. Serangan Israel ke Iran targetkan ilmuwan nuklir

Israel lakukan serangan ke Iran pada Jumat (13/6/2025). (Majid Asgaripour/WANA)

Wilayah tersebut bersiap menghadapi konflik yang berkepanjangan setelah pemboman mendadak Israel terhadap situs nuklir dan militer Iran pada Jumat (13/6/2025), menewaskan sejumlah petinggi militer dan ilmuwan nuklir.

Iran menanggapi dengan meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel, dan tidak ada pihak yang menunjukkan tanda-tanda akan mundur.

Kelompok Houthi, bersama dengan kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon, mulai meluncurkan serangan pesawat nirawak dan rudal ke Israel setelah dimulainya perang Gaza pada bulan Oktober 2023.

3. Iran arena utama Israel

Ilustrasi Bendera Iran (pixabay.com/jorono-1966666)

Militer Israel (IDF) mendeklarasikan Iran sebagai 'arena' utama perangnya pada Sabtu (14/6/2025). Hal itu diungkapkan di tengah meningkatnya ketegangan kedua pihak sejak serangan pre-emptive Israel terhadap Iran pada Jumat.

“Iran sekarang jadi medan perang utama; Gaza jadi arena sekunder,” kata IDF, dikutip media Israel, Haaretz.

Seorang pejabat IDF menambahkan, sekitar 150 target di Iran telah diserang oleh jet angkatan udara selama 24 jam terakhir. IDF juga mengklaim telah membuka jalan ke Teheran untuk operasi lanjutan di wilayah udara Iran.

Editorial Team