Melaporkan dari Africa News, mendengar kabar penerjunan tentara Portugal di Mozambik, kepala Human Rights Watch Afrika bagian Selatan Dewa Mavhinga justru mengatakan jika keputusan ini terlambat, terlebih kamp pengungsi sudah bertambah di kota Pemba.
"Waktu penerjunan komunitas internasional sebenarnya sudah terlambat. Sayangnya lagi, komunitas regional seperti Komunitas Pembangunan Afrika bagian Selatan dan Uni Afrika tidak memrioritaskan krisis ini. Ini sudah terlanjur meningkat. Serangan akan semakin intensif dan makin canggih. Pastinya kini dibutuhkan komunitas internasional untuk saling membantu memastikan akhir dari krisis ini. Namun terdapat resiko besar yang berdampak pada semakin cepatnya penyebaran terorisme di Afrika bagian selatan."
Hingga kini ratusan pengungsi sudah tiba di ibukota Provinsi Cabo Delgado, Pemba dengan berjalan kaki maupun menaiki kapal. Namun diketahui masih terdapat puluhan ribu warga yang sedang menunggu dievakuasi demi menghindari serangan lanjutan.