Tokyo, IDN Times - Sejumlah anggota parlemen senior Jepang, baik dari partai berkuasa maupun oposisi, sepakat memotong gaji yang diterima parlemen sebesar 20 persen selama setahun pada Selasa (14/4). Pemotongan tersebut diharapkan bisa membantu upaya Jepang menangani pandemik virus corona atau COVID-19.
Data yang dihimpun John Hopkins University menunjukkan lebih dari 8.000 kasus COVID-19 dan 146 kematian akibatnya di Jepang. Tokyo melaporkan paling banyak kasus di seluruh negara tersebut, yaitu lebih dari 2.300. Osaka menjadi kota kedua dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu hampir 900.