Hong Kong, IDN Times - Unjuk rasa yang berakhir ricuh membuat berbagai bangunan dan fasilitas di Hong Kong rusak. Tak sedikit toko yang dibakar atau jadi target vandalisme sehingga membuat pemilik usaha harus menghentikan bisnisnya. Begitu juga dengan sejumlah fasilitas umum seperti stasiun kereta api yang dirusak oleh demonstran.
Menurut laporan South China Morning Post, ini membuat penyedia jasa asuransi kebanjiran klaim yang diajukan baik oleh individu maupun pemerintah. Jumlahnya pun tidak main-main yaitu mencapai Rp1 triliun lebih. Angka ini lebih tinggi dibandingkan klaim asuransi pada 2003 ketika Hong Kong dilanda virus SARS (sindrom pernapasan akut berat).