Jakarta, IDN Times - Korea Utara tidak selalu meluluk negatif seperti isi pemberitaan di media. Itu lah pesan yang ingin disampaikan oleh Berlian Napitupulu, Duta Besar Indonesia untuk Republik Korea Utara.
Mulai bertugas di Pyongyang pada Oktober 2019 lalu, diplomat karier di Kementerian Luar Negeri itu terkejut ketika menjejakkan kakinya pertama kali di sana. Ibu kota Pyongyang terlihat bersih dan teratur.
Bahkan, di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un, Korut gemar "bersolek". Pemerintah banyak membangun distrik baru yang diisi gedung-gedung perkantoran yang megah. Dalam program Ambassador's Talk by IDN Times pada 4 September 2020 lalu, Berlian menjelaskan distrik baru itu didesain oleh dewan desain Korut.
"Dengan modal Pyongyang Speed, pembangunan distrik atau kota baru saja hanya membutuhkan waktu dua tahun," ungkap pria yang sebelumnya menjadi Konsul Jenderal di Davao, Filipina itu.
Hal lain yang membuatnya terkejut, ketika mengetahui hasil survei yang dilakukan oleh KBRI Pyongyang, ada 178 produk Indonesia yang telah masuk ke sana. Sebagian produk di antaranya bahkan menjadi favorit warga Korut.
Kedekatan dua negara memang sudah terjalin sejak 1955 lalu, saat Indonesia dipimpin Bung Karno. Bahkan, Berlian menyebut, pada tahun 1965, pemimpin tertinggi dan pendiri Korut, Kim Il Sung berkunjung ke Bandung dan Bogor. Ia turut didampingi putranya Kim Jong-Il.
"Hanya Indonesia lho, satu-satunya negara yang pernah dikunjungi dua pemimpin tertinggi Korut," kata Berlian.
Namun, ia tak menampik memang ada batasan yang berlaku di Korut sehingga warga tak bebas mengakses informasi. Penasaran bagaimana keseharian hidup di negara yang kini dipimpin Kim Jong-Un itu? Simak wawancara khusus IDN Times berikut:
