Jakarta, IDN Times - Pemerintahan baru Prancis di bawah Perdana Menteri Michel Barnier langsung menghadapi tekanan berat sejak hari pertama. Ancaman mosi tidak percaya dari oposisi di parlemen menjadi tantangan utama yang harus dihadapi kabinet baru yang baru saja terbentuk pada Sabtu (21/9/2024) malam.
Setelah 11 minggu penantian pasca pemilihan umum yang diadakan Presiden Emmanuel Macron, akhirnya terbentuk kabinet baru yang komposisinya terlihat bergeser ke arah kanan. Pemerintahan baru ini terdiri dari anggota partai Republik (LR) pimpinan Barnier dan aliansi sentris Macron, dilansir dari The Guardian.
Pembentukan kabinet ini merupakan hasil dari pemilihan umum Juli lalu yang menyebabkan parlemen terpecah tanpa mayoritas yang jelas. Aliansi sayap kiri New Popular Front (NFP) muncul sebagai kelompok terbesar di parlemen, namun tidak memiliki cukup kursi untuk membentuk mayoritas. Sementara itu, National Rally pimpinan Marine Le Pen menjadi partai tunggal terbesar dalam pemilihan tersebut.