Jakarta, IDN Times - Seorang peretas dunia maya membobol basis data berisi informasi pribadi jutaan pelanggan maskapai penerbangan Qantas. Aksi hacker ini menjadi pelanggaran terbesar di Australia selama bertahun-tahun, dan kemunduran bagi maskapai penerbangan tersebut.
"Peretas menargetkan pusat panggilan dan memperoleh akses ke platform layanan pelanggan pihak ketiga yang berisi 6 juta nama, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir, dan nomor frequent flyer," kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan, Rabu (2/7/2025).
Dikutip dari Channel News Asia, maskapai penerbangan tersebut tidak menyebutkan lokasi pusat panggilan atau pelanggan yang informasinya dikompromikan.