Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
wthr.com
wthr.com

Chatsworth, IDN Times - Jumat (17/8/2018) sore itu, Martha Al-Bishara pergi keluar rumahnya di Chatsworth, Georgia, AS demi mencari bunga dandelion untuk dimasak seperti biasanya. Tidak ada firasat buruk yang menghinggapi benaknya kala itu.

Namun, dia tak menyangka sebuah sore yang indah tersebut berubah menjadi malapetaka baginya. Martha ditembak senjata pelumpuh (stun-gun) anggota kepolisian setempat.

1. Berawal dari telepon 911 tetangga

Ilustrasi | kovacorp.com

Insiden itu berawal ketika Martha berjalan sembari menenteng pisau dapur di satu tangan dan menggenggam kantong plastik di tangan lainnya, menyeberang jalan dari halaman depan rumahnya. Dia lantas berjalan menuju sebuah tempat atau properti yang menjadi milik sebuah bar Boys and Girls Club. Martha kemudian mulai mengumpulkan bunga dandelion yang dia butuhkan.

Namun, seseorang dari Boys and Girls Club menelepon saluran darurat 911 guna melaporkan adanya gerak-gerik mencurigakan dari seorang perempuan tua dengan gaun biru dan jilbab coklat.

"Dia (Martha) mengatakan kepada saya bahwa dia tidak berbicara bahasa Inggris. Kemudian dia mengikuti saya sambil menodongkan pisaunya," ungkap pria pelapor dalam rekaman 911, seperti yang dikutip Tampa Bay Times (18/8/2018).

"Dia sudah tua sehingga dia tidak bisa berjalan dengan baik. Tapi, sepertinya dia berjalan berkeliling mencari sesuatu seperti tumbuhan untuk dipotong atau sesuatu. Dia juga membawa kantong."

2. Nenek Martha terus menolak perintah polisi menjatuhkan pisau

Editorial Team

Tonton lebih seru di