Tak lama setelah laporan tersebut diterima, dua petugas kepolisian dan Kepala Departemen Kepolisian Chatsworth tiba di lokasi. Mereka pun melihat Martha Al-Bishara masih memegang kantong plastik di tangan kirinya dan pisau dapur di tangan kanannya.
"Ketika kami mendekati perempuan itu, dia membungkuk ke tanah dan memotong rumput liar dan berdiri kembali sambil memegang rumput di tangan kirinya dengan kantong plastik," kata laporan polisi.
"Kami terus menyuruhnya menjatuhkan pisau itu. Wanita itu melihat kami. Sikapnya tenang bahkan melihat kami dengan senjata."
Tidak jelas apakah para petugas menyadari bahwa nenek Martha tidak bisa berbahasa Inggris. Tetapi menurut polisi, nenek Martha tidak menanggapi beberapa perintah verbal untuk meletakkan pisaunya. Sebaliknya, nenek Martha malah terus berjalan dan mengumpulkan bunga dandelion.
Ketika nenek Martha masih tidak menanggapi dan terus melakukan aktifitasnya mengumpulkan bunga, salah seorang petugas menyalakan Taser dan menembakkannya tepat di dada. Tubuh nenek Martha pun ambruk seketika.