Jakarta, IDN Times - Pemerintah Belanda yang baru terbentuk, dipimpin oleh koalisi partai sayap kanan jauh PVV, mengambil langkah kontroversial dengan meminta keluar dari aturan suaka Uni Eropa (UE). Pada Rabu (18/9/2024), Menteri Migrasi Belanda, Marjolein Faber, secara resmi meminta pengecualian kepada Komisi Eropa untuk urusan migrasi.
Faber menyatakan melalui akun X-nya, "Saya baru saja memberitahu Komisi Eropa bahwa saya menginginkan pengecualian untuk masalah migrasi di Eropa bagi Belanda. Kita harus kembali mengatur kebijakan suaka kita sendiri!"
Dilansir dari The Guardian, langkah ini merupakan bagian dari janji pemerintah koalisi empat partai Belanda untuk menerapkan kebijakan imigrasi paling ketat yang pernah ada. Namun, permintaan ini kemungkinan besar akan mendapat penolakan dari Uni Eropa. Semua 27 negara anggota, termasuk Belanda, telah menyetujui perjanjian migrasi dan suaka baru pada Desember tahun lalu.