Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke pangkalan militer Obuz-Lesnovsky. (president.gov.by)
Pernyataan Lukashenko di atas disampaikan dalam pertemuan dalam jajaran pemerintahannya pada Selasa. Pada pertemuan itu, ia menegaskan bahwa rangkaian insiden pada 2020 tidak boleh terulang kembali di Belarus.
"Peristiwa tahun 2020 tidak boleh terulang kembali. Ini adalah situasi yang buruk di seluruh negeri, termasuk di Ukraina. Apabila kita tidak selamat pada tahun itu, terkait masalah pandemik, pra-pemilu dan usai pemilu. Maka, dipastikan negara kita akan berakhir lebih buruk dari Ukraina," papar Lukashenko, dilansir Belta.
Ia juga mengungkapkan ketidakpahamannya soal tawaran pakta non-agresi dari Ukraina. Padahal, Lukashenko menganggap Ukraina tidak pernah berhenti mempersenjatai dan melatih tentaranya.
"Ukraina terus melatih tentara dan pasukan ekstremisnya. Saya tidak tahu kenapa Ukraina membutuhkan ini. Di satu sisi, mereka ingin agar kita tidak mengirimkan tentara ke Ukraina. Mereka menawarkan pakta nonagresi. DI sisi lain, mereka menyiapka alat peledak dan persenjataan bagi mereka," tuturnya.