Bendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)
Dilansir ABC News, sejak memulai serangan ke wilayah Kursk di Rusia, Ukraina sudah merebut lebih dari 80 desa. Negara itu mengatakan telah menyerang jembatan lain di wilayah Kursk dalam upaya mengganggu operasi tempur dan rute pasokan Moskow.
Serangan itu menargetkan jembatan yang melintasi sungai Seym, dekat desa Zvannoye, sekitar 15 km di utara perbatasan. Serangan sebelumnya berhasil menghancurkan jembatan terpisah di dekat kota Glushkovo pada Jumat malam, yang melintasi sungai yang sama.
Menurut para blogger militer Rusia, hancurnya kedua jembatan tersebut membuat Rusia memiliki pilihan terbatas untuk menyeberangi sungai di Distrik Glushkovsky.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pasukannya sudah memperkuat posisinya di dalam Rusia. Dia juga mendesak sekutunya untuk mencabut pembatasan terkait penggunaan senjata Barat untuk menyerang target yang lebih jauh di Rusia.
Tindakan Kiev mengerahkan ribuan prajurit ke Kursk telah mengejutkan Moskow. Operasi ini memberi Ukraina perolehan medan perang terbesar sejak diserang pada 2022.
Sementara itu pada Minggu, pasukan Rusia menguasai Svyrydonivka, sebuah desa di wilayah Donetsk timur Ukraina. Rusia juga melancarkan serangan rudal balistik ketiga terhadap Kiev bulan ini, tapi sebagian besar proyektilnya ditembak jatuh.