Awal kabar pengerahan dan penyebaran senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia terjadi pada akhir Maret tahun ini. Saat itu, kabar tersebut mendapatkan reaksi dari Barat, dengan Uni Eropa (UE) mengancam akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Minsk jika menyepakatinya.
Namun menurut Minsk, mereka terpaksa sepakat jadi tuan rumah senjata nuklir karena menerima tekanan Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka juga berpendapat bahwa hal itu tidak melanggar perjanjian internasional.
"Penyebaran senjata nuklir nonstrategis merupakan respons efektif terhadap kebijakan agresif negara-negara yang tidak bersahabat dengan kita," kata Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin dikutip Deutsche Welle.
Richard Weitz, analis kebijakan luar negeri dan pertahanan yang berbasis di Washington DC, menilai penyebaran rudal taktis itu tidak akan membuat Rusia mendapat keuntungan militer murni. Tapi itu merupakan sinyal politik.
"Pemerintah Rusia di tingkat tertinggi akan mengeluarkan pernyataan peringatan tentang risiko perang nuklir jika NATO memberikan Patriot ke Ukraina, memberikan F-16 ke Ukraina.
"Ini adalah cara untuk mengingatkan Barat bahwa Rusia adalah kekuatan nuklir yang hebat dan bahwa Barat sebaiknya berhati-hati, atau kita bisa tersandung ke dalam perang nuklir," jelasnya dikutip Al Jazeera.