Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke Teheran, Minggu (12/3/2023). (twitter.com/Iran_GOV)
Lukashenko menyebut masuknya migran ke negara-negara UE lewat teritori negaranya adalah akibat dari sanksi yang diterapkan kepada Belarus.
"Mereka menolak saya karena faktanya migran datang lewat perbatasan Belarus. Anda telah menaruh pelatuk di leher saya dalam bentuk sanksi dan mereka ingin saya melindungi UE dari arus migran. Ini tidak bisa seperti itu. Biarkan mereka pergi ke mana pun mereka mau. Mereka tidak bersama kami. Ini adalah kebijakan saya," katanya, dikutip TVP World.
Ia menambahkan, krisis migrasi saat ini disebabkan oleh konflik dan instabilitas di sejumlah kawasan di Timur Tengah, seperti Afghanistan. Ia menyebut instabilitas di negara-negara tersebut didorong oleh Barat.
"Melintasi Laut Mediterania sangatlah berisiko dan banyak migran yang kehilangan nyawanya. Adanya bahaya itu, mereka mulai terbang ke Rusia dan berjalan lewat Belarus untuk menuju ke Polandia dan ke tujuan akhirnya di Jerman. Sejumlah orang menetap di Polandia, tapi tidak menetap di Belarus," sambungnya.