Jakarta, IDN Times - Kunjungan Paus Fransiskus ke Belgia disambut dengan kritik dan tuntutan pada Jumat (27/9/2024). Raja Philippe dan Perdana Menteri Alexander De Croo secara tegas mengkritik Gereja Katolik atas penanganan kasus pelecehan seksual oleh klerus. Kunjungan itu seharusnya untuk merayakan 600 tahun berdirinya dua universitas Katolik di negara tersebut.
"Dibutuhkan waktu terlalu lama bagi jeritan para korban untuk didengar dan diakui," ujar Raja Philippe dalam sambutannya di Istana Laeken, dilansir dari BBC.
Sementara itu, PM De Croo menegaskan bahwa kata-kata saja tidak cukup. dan menuntut adanya langkah-langkah konkret. Paus Fransiskus yang terlihat serius mendengarkan kritik tersebut, mengakui rasa malu gereja dan meminta maaf atas kasus pelecehan. Paus juga menyebut pelecehan anak sebagai wabah yang sedang ditangani gereja dengan tegas.
"Ini adalah aib kami, aib yang hari ini harus kami hadapi dan mohon pengampunan," ucap Paus.