Jakarta, IDN Times - Uni Eropa belum mengakui Taliban, seminggu setelah kelompok tersebut menguasai Afghanistan. Uni Eropa juga tidak mengadakan pembicaraan politik dengan kelompok gerilyawan tersebut.
"Kami mungkin mendengar kata-kata Taliban tetapi kami akan mengukur mereka di atas segalanya dengan perbuatan dan tindakan mereka," kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada konferensi pers Sabtu (21/8/2021).
Taliban mengambil alih Afghanistan secara kilat pada Minggu (15/8/2021). Mereka memasuki ibu kota, Kabul tanpa melepaskan tembakan, setelah sebelumnya menguasai seluruh ibu kota provinsi. Pengambilalihan itu hanya dalam hitungan hari, jauh lebih cepat daripada perkiraan intelijen AS yang memprediksi waktu 3 bulan.