Belum Sembuh dari Gempa, Erdogan Mau Pemilu Turki Digelar Mei 2023

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Rabu (1/3/2023), mengindikasikan bahwa pemilihan presiden dan parlemen akan diadakan pada 14 Mei 2023.
Tanggal pemilu sesuai dengan rencana sebelumnya, meskipun hanya berselang tiga bulan sejak gempa dahsyat menghancurkan negara tersebut.
"Bangsa ini akan melakukan apa yang diperlukan pada 14 Mei, insyaAllah," kata Erdogan dalam pidatonya kepada anggota parlemen dari partai AK yang berkuasa.
Jadwal pemilu di Turki telah menuai perdebatan sejak gempa pada 6 Februari lalu. Beberapa pihak menyarankan pemilihan ditunda hingga akhir tahun, dan sebagian lainnya setuju untuk diadakan sesuai jadwal pada 18 Juni, mengutip Associated Press.
Dalam pidatonya, Erdogan tidak memberikan informasi tentang bagaimana pemilihan diselenggarakan di zona gempa atau apakah pengungsi dapat memberikan suara di lokasi baru mereka.
Adapun pemimpin Turki tersebut ikut maju dalam pemilihan presiden 2023 setelah berkuasa selam dua dekade.
1. Ekonomi Turki terancam merosot parah
Melansir Bloomberg, Erdogan khawatir penundaan pemungutan suara dapat bertepatan dengan kemerosotan ekonomi yang lebih parah. Pasalanya, sejak 2018 negara mayoritas muslim tersebut telah dihadapkan dengan inflasi yang tinggi dan penurunan nilai mata uang.
Pada Oktober tahun lalu, inflasi di Turki sempat melonjak hingga 85 persen. Akibat gempa, kini tingkat inflasi diperkirakan akan tetap di atas 40 persen selama beberapa bulan ke depan, mengutip Financial Ekspress.
Bank Dunia memperkirakan, kerusakan fisik akibat gempa mencapai sekitar 34,2 miliar dolar AS. Nilai ini setara dengan 4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut pada 2021.
Selain itu, biaya pemulihan dan rekonstruksi juga disebut akan jauh lebih besar, bahkan terancam dua kali lebih besar, melansir Associated Press.