Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Kamboja (unsplash.com/allPhoto Bangkok)
ilustrasi Kamboja (unsplash.com/allPhoto Bangkok)

Intinya sih...

  • KBRI Phnom Penh mengimbau WNI di Kamboja untuk waspada akibat eskalasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja.

  • WNI diminta tetap tenang, meningkatkan kewaspadaan, dan mematuhi arahan otoritas Kamboja terkait situasi keamanan yang berkembang.

  • KBRI Phnom Penh akan terus memantau perkembangan situasi dan intensifkan komunikasi dengan komunitas WNI di berbagai provinsi di Kamboja.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - KBRI Phnom Penh mengeluarkan imbauan waspada kepada seluruh WNI di Kamboja menyusul meningkatnya eskalasi konflik di kawasan perbatasan Kamboja–Thailand. Informasi mengenai situasi terkini diperoleh perwakilan RI dari berbagai sumber media setempat yang melaporkan adanya ketegangan di beberapa titik perbatasan.

Dalam keterangan resminya, KBRI meminta WNI tetap tenang dan tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Perwakilan RI juga mengingatkan agar seluruh WNI mematuhi arahan otoritas Kamboja terkait situasi keamanan yang berkembang.

KBRI menekankan pentingnya menghindari perjalanan menuju wilayah-wilayah yang terdampak konflik, terutama di Provinsi Preah Vihear, Oddar Meanchey, dan Banteay Meanchey.

"(WNI juga diimbau) mencermati dan mengikuti perkembangan situasi dari sumber resmi, baik dari otoritas Kamboja, media terpercaya, atau media resmi KBRI Phnom Penh," begitu pernyataan KBRI Phnom Penh dalam pernyataan yang diterima IDN Times, Senin (8/12/2025).

Perwakilan RI kembali mendorong WNI untuk melakukan lapor diri melalui portal Peduli WNI guna mempermudah komunikasi dan pemantauan situasi oleh KBRI.

KBRI Phnom Penh menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi sekaligus mengintensifkan komunikasi dengan komunitas WNI di berbagai provinsi di Kamboja. Bagi WNI yang membutuhkan bantuan darurat, KBRI dapat dihubungi melalui WhatsApp di nomor +855 12 813 282 (Hotline Pelindungan WNI) dan +855 61 844 661 (Hotline Konsuler).

Sebelumnya, saling serang kembali terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja. Thailand melancarkan serangan udara di sepanjang perbatasannya yang disengketakan dengan Kamboja setelah kedua belah pihak saling menuduh melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Juru bicara militer Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, menerima laporan tentaranya telah terkena tembakan pendukung, yang mengakibatkan satu korban tewas dan empat luka-luka awal dan dukungan evakuasi bagi warga sipil telah diaktifkan.

Sementara itu, Menteri Informasi Kamboja, Neth Pheaktra, mengatakan bentrokan terbaru menewaskan empat warga sipil Kamboja dan 10 lainnya luka-luka.

"Setidaknya empat warga sipil Kamboja tewas dalam serangan Thailand di provinsi perbatasan Oddar Meanchey dan Preah Vihear," katanya.

Editorial Team