Pemerintah Myanmar melalui Juru Bicara mereka Zaw Htay mengatakan bahwa bentrokan penyerangan TNLA itu terjadi di kawasan Muse. Daerah ini terletak beberapa ratus meter dari sungai yang memberlah utara negara bagian Shan di Myanmar dan Provinsi Yunnan di Tiongkok.
Penyerangan oleh kelompok pemberontak TNLA ini terjadi sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Selain korban tewas, insiden ini juga mengakibatkan sekitar 20 orang lainnya mengalami luka-luka.
"Kurang lebih sekitar 100 gerilyawan menyerang pada pukul 05.00. Mereka menggunakan senjata kecil dan juga artileri. Mereka berhasil dipukul mundur oleh Polisi Bersenjata dan juga anggota Paramiliter yang didukung oleh Pemerintah Myanmar," demikian penjelasan Zaw Htay seperti dilansir dari laman berita Reuters.
Menyikapi insiden penyerangan oleh kelompok milisi tersebut, pihak Pemerintah Myanmar pun tidak ingin tinggal diam.
Menurut Zaw Htay, pihak-pihak terkait telah melakukan operasi untuk menangkap anggota-anggota pemberontak TNLA.
"Sekarang pihak militer Myanmar menyerang dan akan mencari mereka. Pihak pemberontak melarikan diri setelah menyerang sasaran sipil. Ini bukaan gerakan hak etnis atau otonomi, ini adalah serangan teror," ujar Zaw Htay.
Sementara itu, menurut pihak juru bicara TNLA, Kolonel Tar Aik Kyaw serangan itu dilakukan dengan tujuan untuk mengincar tentara dan paramiliter yang mengelola kasino di wilayah Muse.
Selain itu, penyerangan ke kasino dan pos militer di daerah Muse juga merupakan bentuk pembalasan atas serangan pos-pos TNLA dan Kachin Independence Army (KIA) yang dilakukan oleh pasukan Keamanan Myanmar. KIA dan TNLA merupakan sekutu dekat.