Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Vladimir Putin (Twitter.com/President of Russia)

Jakarta, IDN Times - Finlandia yang selama ini menjadi negara netral akan segera mengajukan diri menjadi anggota NATO. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (14/5/22), berbicara dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto, mengatakan bahwa keputusan meninggalkan netralitas adalah sebuah kesalahan.

Putin memberikan penegasan bahwa Rusia tidak pernah menimbulkan ancaman keamanan terhadap Finlandia. Tapi keputusan Helsinki itu, menurut Putin, akan membuat hubungan bilateral dengan Moskow menjadi buruk.

Sauli Niinisto di sisi lain memberitahu Putin bahwa invasi besar-besaran Moskow ke Kiev telah mengubah situasi keamanan. Dia mengatakan pembicaraan itu berlangsung secara terbuka dan tulus tanpa ketegangan.

1. Meninggalkan netralitas adalah kesalahan

Layanan pers Kremlin pada Sabtu, memberitahu bahwa Presiden Putin telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Niinisto. Mereka berdua melakukan beberapa pembicaraan, khususnya tentang netralitas Finlandia dan keputusannya yang akan segera bergabung NATO.

"Vladimir Putin menekankan bahwa menolak kebijakan tradisional netralitas militer akan salah karena tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia," kata Kremlin dikutip Reuters

"Perubahan seperti itu dalam arah kebijakan luar negeri negara dapat berdampak negatif pada hubungan Rusia-Finlandia, yang telah dibangun selama ini," tambahnya.

Finlandia berbagi perbatasan dengan Rusia lebih dari 1.000 kilometer. Selama Perang Dingin, Finlandia memilih untuk menjadi netral dan selama puluhan tahun kekuatan politik di negara tersebut tidak pernah mau bergabung NATO.

2. Pembicaraan dilakukan atas inisiatif Finlandia

Editorial Team