Dari beberapa saksi tentara yang dihadirkan ke persidangan, mereka menggambarkan bahwa kue yang disajikan secara gratis dilakukan sekitar makan siang. Delapan tentara yang memakan kue merasakan paranoia sekitar 30 menit kemudian.
Melansir Global News, para saksi juga menjelaskan mereka merasakan kecemasan, kelelahan, mabuk dan mulut kering. Mereka juga tidak dapat fokus pada tugas.
Chelsea Cogswell sendiri membantah telah mencapurkan kue tersebut dengan ganja. Namun penyelidik telah menemukan satu bungkus kue yang memiliki kandungan tetrahydrocannabinol (THC), senyawa utama dari ganja. Sebanyak lima anggota militer yang diketahui bertindak sembrono dalam latihan, saat diuji juga positif memiliki THC dalam tubuhnya.
Beberapa reaksi lain dari para tentara yang mengonsumsi kue yang diyakini bercampur ganja adalah mereka menggunakan senjata dengan tidak benar dan seorang penembak bahkan berjalan di depan howitzer, salah satu artileri berat.
Penjelasan lain bahwa diketahui seorang tentara yang terlihat kebingungan hampir menabrak truk militer dan ada juga yang latihan sambil tertawa cekikikan.
Pekan lalu, pemimpin persidangan militer, Sandra Sukstorf, menolak permintaan dari tim hukum Cogswell agar membebaskannya dari tuduhan. Hal itu dikarenakan bukti satu bungkus kue tidak bisa dijadikan sebagai sandaran.
Meski begitu, dengan tegas hakim mengatakan "setelah memverifikasi fakta-fakta utama, yang ditetapkan oleh bukti, yang saya terima, pengadilan dapat membuat kesimpulan bahwa cupcakes adalah sumber ganja yang dikonsumsi oleh tentara."