Ilustrasi bendera China (unsplash.com/Ezreal Zhang)
Dilansir South China Morning Post, kunjungan Wang juga memiliki signifikansi regional karena China dan India yang merupakan tetangga terdekat Sri Lanka bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pengaruh di negara tersebut. Sri Lanka saat ini membutuhkan uang tunai dan pemimpinnya berusaha mendapatkan bantuan dari kedua pihak.
“Kita dapat melihat Sri Lanka diperebutkan antara India dan China untuk paket bailout potensial. India menyeret kakinya untuk beberapa waktu sementara China mencoba memanipulasi situasi secara maksimal,” kata Ranga Kalansooriya, analis politik.
India telah mewaspadai peningkatan investasi dan pinjaman China di Sri Lanka sejak perang saudara berakhir pada 2009. India menganggap Sri Lanka sebagai bagian dari wilayah pengaruhnya. Sementara, China menganggap Sri Lanka sebagai penghubung penting dalam inisiatif infrastruktur Belt and Roadnya.
Kalansooriya mengatakan, Wang mungkin juga ingin memperbaiki hubungan dengan Sri Lanka setelah perseteruan baru-baru ini terkait pengiriman pupuk yang diduga mengandung bakteri berbahaya. Selain itu, perjanjian bisnis yang ditandatangani dengan saingan China, Amerika Serikat dan India, juga memicu tensi di kedua negara tersebut.
Namun dia mengatakan bahwa China tidak mungkin menyelamatkan Sri Lanka dari krisis ekonominya.
“Mereka akan mencari lebih banyak peluang bisnis, mencari keuntungan dalam kelesuan ekonomi di negara ini,” tuturnya.