Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menggelar pertemuan perdananya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Tokyo, Selasa (27/10/2025). Pertemuan ini menandai ujian diplomasi penting bagi pemimpin baru Jepang itu, yang bertekad membawa hubungan Tokyo–Washington ke tingkat lebih tinggi di tengah tekanan AS soal peningkatan belanja pertahanan.
Pertemuan berlangsung di Istana Akasaka, di bawah pengamanan ketat dengan sekitar 18.000 polisi dikerahkan di ibu kota Jepang. Trump tiba pada pagi hari dan disambut Takaichi dengan senyum lebar.
Keduanya saling berjabat tangan dan berbagi sapaan ringan dalam bahasa Inggris. “Perdana Menteri ini punya jabat tangan yang sangat kuat,” ujar Trump sambil tersenyum, dikutip dari The Japan Times.
Setelah upacara penyambutan dan peninjauan pasukan kehormatan Pasukan Bela Diri Jepang, kedua pemimpin melanjutkan pembicaraan bersama para pejabat tinggi, termasuk Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi.
Pertemuan ini menjadi simbol penting bagi Takaichi, yang dikenal sebagai murid politik mendiang Shinzo Abe — sosok yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Trump. Mengikuti jejak mentornya, Takaichi menjamu Trump dengan jamuan kenegaraan dan makan siang kerja, sambil menyiapkan paket pembelian produk-produk AS seperti truk pikap, kedelai, dan gas.
