Jakarta, IDN Times - Bulan lalu, perusahaan Elon Musk yang memiliki satelit layanan internet Starlink, SpaceX, mengirim surat ke Pentagon. Isinya, mereka tidak bisa lagi mendanai layanan di Ukraina dan akan menghentikan operasinya di wilayah tersebut.
Stalink telah menjadi sumber komunikasi vital bagi militer Ukraina. Layanan internet milik perusahaan Musk tersebut membuat pasukan Ukraina tetap terhubung dalam pertempuran meski jaringan seluler dihancurkan.
Namun, kini Musk mengubah keputusan. Dia mengatakan akan tetap mendanai layanan tersebut agar bisa digunakan gratis oleh Ukraina meski perusahaannya merugi.