Gubernur Florida, Ron DeSantis. (Instagram.com/flgovrondesantis)
DeSantis, yang telah memperjuangkan agenda "stop-woke" di Florida, berbicara secara
eksplisit tentang RUU tersebut pada Selasa (8/2/2022) lalu dengan mengatakan bahwa
meskipun dia belum melihat proposal tersebut, ia melihat contoh di mana anak-anak
didorong melakukan hal-hal seperti ideologi gender.
Dalam RUU tersebut, ia juga menambahkan peran orang tua harus lebih baik. "Saya pikir
kebanyakan orang tua, mereka ingin tahu apa yang terjadi di sekolah. Mereka ingin
memastikan bahwa semuanya sesuai dengan usia dan saya tidak ingin sekolah menjadi
semacam taman bermain untuk perselisihan ideologis," ungkap penjelasan dari Ron
DeSantis yang dilansir dari Washingtonpost.com.
Tetapi para pendukung LGBT telah memperingatkan undang-undang tersebut akan
membahayakan kesehatan mental kaum muda LGTB dan merusak perlindungan mereka yang ada di bawah undang-undang sambil menjauhkan warga Florida dari lingkungan sekolah yang lebih inklusif.
Senator Negara Bagian dari Partai Republik, Dennis Baxley, yang mensposori proposal
tersebut, mengatakan kepada anggota parlemen di Komite Pendidikan bahwa RUU tersebut tidak akan melarang diskusi spontan tetapi akan melarang distrik memasukkan topik LGBT ke dalam kurikulum.
"Beberapa diskusi adalah untuk dengan orang tuamu dan saya pikir ketika anda mulai membuka diskusi tipe seksual dengan akan-anak, anda memasuki zona yang sangat
berbahaya," ungkap pernyataan dari Dennis Baxley yang dilansir dari Washingtonpost.com.