Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Melansir dari BBC, COVID-19 pertama kali dilaporkan di kota Wuhan di provinsi Hubei, Tiongkok. Virus corona telah tecatat lebih dari 168 juta kasus di seluruh dunia dan setidaknya 3,5 juta kematian dilaporkan. Kemunculan virus telah dikaitkan dengan Institut Virologi Wuhan, yang telah mempelajari virus corona di masa lalu.
Mengenai awal mula munculnya virus tersebut WHO telah melakukan penyelidikan dan hasil laporan yang ditulis bersama dengan ilmuwan Tiongkok telah disampaikan pada Maret 2021. Laporan itu menunjukkan bahwa kemungkinan viris dimulai di laboratorium "sangat tidak mungkin". Namun, WHO mengakui bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Dalam laporan terbaru yang dikaitkan dengan sumber intelijen AS menyampaikan bahwa tiga anggota Institut Virologi Wuhan dirawat di rumah sakit pada November 2019, beberapa minggu sebelum Tiongkok mengakui kasus pertama COVID-19. Namun, masih belum ada keterangan lebih jelas mengenai isi laporan intelijen.
Anthony Fauci, kepala penasihat medis Presiden Biden, menyatakan bahwa dia yakin virus itu ditularkan dari hewan ke manusia, meskipun dia mengakui pada Mei 2021, tidak lagi yakin COVID-19 telah berkembang secara alami.
Tuduhan kebocoran laboratorium secara luas ditolak tahun lalu karena dianggap sebagai teori konspirasi pinggiran, setelah Presiden Donald Trump menuduh virus berasal dari Institut Virologi Wuhan. Banyak media AS menggambarkan klaim tersebut sebagai tidak benar atau salah, tapi saat ini banyak yang mengaitkan dengan laboratorium di Wuhan. Mengenai hal itu pada 25 Mei 2021, Trump berusaha mendapatkan pujian dalam pernyataan yang dikirim melalui email ke surat kabar AS . "Bagi saya itu sudah jelas dari awal tapi saya dikritik habis-habisan, seperti biasa. Sekarang mereka semua berkata: 'Dia benar."