Presiden AS Joe Biden. (Twitter.com/Joe Biden)
Melansir Al Jazeera, pada hari penadantanganan RUU itu, Biden berjanji akan membantu memperjuangkan salah satu tuntutan utama serikat kereta api, yaitu untuk memperoleh cuti sakit berbayar, yang gagal lolos di Senat.
"Menurut pandangan saya, kami masih memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal mendapatkan cuti sakit, tidak hanya untuk pekerja kereta api tetapi untuk setiap pekerja di Amerika. Itu adalah tujuan yang saya miliki di awal, dan saya akan kembali ke sana."
Presiden menyampaikan bahwa pemungutan suara untuk RUU itu di parlemen merupakan hal yang sulit bagi Demokrat dan Republik. Namun, dia meyakini RUU itu perlu disetujui karena jika tidak disetujui dapat menimbulkan bencana ekonomi, yang dapat mengakibatkan hilangnya pekerjaan bagi sekitar 765 ribu orang AS dalam dua minggu pertama saja.
“Sistem kereta api negara kami secara harfiah adalah tulang punggung rantai pasokan kami, seperti yang Anda ketahui. Begitu banyak hal yang kami andalkan dikirim melalui kereta api, dari air bersih, hingga makanan dan gas, dan setiap barang lainnya,” kata Biden.
“Masyarakat bisa kehilangan akses ke bahan kimia untuk memastikan air minum bersih. Peternakan dan peternakan di seluruh negeri tidak akan mampu memberi makan ternak mereka. Berkat undang-undang yang disahkan Kongres dan apa yang akan saya tandatangani, kami telah menyelamatkan negara dari malapetaka itu," tambahnya.