Jakarta, IDN Times - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku tetap siap jadi relawan vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V, meski keampuhannya diragukan banyak ilmuwan. Istana Malacanang mengatakan, Duterte siap diimunisasi pada Mei 2021.
Juru bicara Istana, Harry Roque, mengatakan kesiapan Duterte ini bukan berarti tanpa persiapan. Sebuah panel yang terdiri dari para ahli vaksin akan meninjau lebih dulu hasil uji klinis tahap I dan II vaksin Sputnik V pada September mendatang. Bila Badan Obat dan Makanan Filipina mengatakan, vaksin itu aman untuk diberikan ke manusia, maka Duterte baru diizinkan menjalani imunisasi.
"Kami memprediksi Presiden bisa menjalani imunisasi dengan vaksin buatan Rusia pada 1 Mei 2021," ungkap Roque dan dikutip dari laman Inquirer Filipina pada Jumat, 14 Agustus 2020.
Selain itu, Filipina mengatakan akan ikut terlibat dalam proses uji klinis ketiga vaksin Sputnik V dan sepenuhnya dibiayai oleh Rusia. Uji klinis ketiga merupakan tahapan yang penting, karena ribuan pasien akan diimunisasi untuk menguji keamanan dan keampuhannya. Ini juga menjadi fase terakhir sebelum vaksin dilepas ke pasaran.
Meski Presiden Vladimir Putin telah memberi lampu hijau vaksin Sputnik V dapat dikonsumsi rakyat Rusia sejak Oktober mendatang, namun proses uji klinis ketiga untuk pasar di luar Rusia baru dimulai. Stasiun berita CNN Filipina melaporkan uji klinis tahap ketiga akan dilakukan oleh Rusia pada periode Oktober 2020 hingga Maret 2021.
Kapan Filipina menargetkan mulai memproduksi vaksin Sputnik V itu?