Jakarta, IDN Times - Pemerintah Bolivia, pada Minggu (22/9/2024), mengirim surat kepada PBB dan Inter-American Commission on Human Rights (ICHR) soal mantan Presiden Evo Morales yang dituduh sedang merencanakan kudeta. Pihaknya meminta organisasi internasional ikut mengecam aksi Morales.
Dalam sepekan terakhir, situasi di Bolivia masih belum kondusif imbas pemblokiran jalan menyusul larangan Morales untuk mencalonkan kembali sebagai presiden. Di sisi lain, Morales menyebut aksi long-march dari Caracollo ke La Paz bertujuan menyelamatkan Bolivia.