Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Bolivia, Luis Arce saat memperingati Hari Kemerdekaan pada Jumat (6/8/2021). (twitter.com/LuchoXBolivia)

La Paz, IDN Times - Bolivia hingga saat ini masih dirundung perpecahan terkait masalah dugaan kecurangan pemilu 2019. Bahkan pemilu yang dimenangkan calon petahana Evo Morales itu dituding telah menyulut terjadinya kudeta dan berujung pada jatuhnya Bolivia ke dalam krisis politik. 

Terjadinya perpecahan di Bolivia saat ini disebabkan adanya penutupan investigasi terkait dugaan kecurangan dalam pemilu 2019 lalu. Bahkan hal ini mengakibatkan bentrokan antara massa pendukung Partai MAS dan pendemo yang anti pemerintah. 

1. Kerusuhan antara pendukung MAS dan kelompok masyarakat terjadi di La Paz

Pada hari Kamis (5/8/2021) demonstrasi terjadi di Bolivia menanggapi penutupan investigasi kasus dugaan kecurangan dalam pemilihan umum 2019 lantaran dimenangkan Evo Morales. Sementara aksi protes damai kali ini digelar di tiga kota besar, seperti La Paz, Santa Cruz de la Sierra dan Cochabamba. 

Namun pada demonstrasi di La Paz yang mulanya berlangsung damai justru berujung keributan setelah kelompok masyarakat yang memrotes pemerintahan Luis Arce mendapat serangan dari simpatisan MAS. Bahkan kerusuhan diwarnai bentrokan di jalanan dengan pelemparan batu antara kedua pihak. 

Bahkan seorang deputi oposisi bernama Alberto Astorga yang ikut dalam aksi demo mendapatkan luka di kepala setelah terkena lemparan batu dan mendapat pukulan. Astorga menyebut bahwa penyerang adalah Gustavo Torrico yang merupakan salah satu ketua MAS, dikutip dari laman DW

2. Demonstran meminta pembebasan tahanan politik dan mundurnya Juan Lanchipa

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di