Jakarta, IDN Times – Pemimpin tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa pasukannya tidak akan melanjutkan pertempuran di Ukraina. Ungkapan itu disampaikan ketika dia menyambut pasukannya di Belarus.
Sebaliknya, Prigozhin meminta pasukan Wagner untuk mengumpulkan kekuatan di Afrika.
Pemberontakan Wagner yang gagal pada 23-24 Juni telah ditafsirkan oleh Barat sebagai tantangan terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin, yang menggambarkan kelemahan kepala Kremlin berusia 70 tahun dan tekanan perang Ukraina terhadap negara Rusia.
Rekaman itu, yang diunggah ulang oleh layanan persnya di Telegram, adalah bukti video pertama tentang keberadaan Prigozhin sejak malam pemberontakan.