Keluarnya Inggris dari Uni Eropa membuat bursa di berbagai negara berguguran. Dikutip BBC.com, (25/6), setidaknya dana sebesar 2,1 triliun dolar AS atau sekitar 28.350 triliun rupiah kabur dari pasar lantaran investor khawatir terhadap hasil tersebut.
Investor faktanya lebih memilih instrumen investasi yang dinilai lebih aman seperti emas, mata uang yen Jepang serta obligasi blue chip. Beberapa bursa utama pun mengalami keanjlokan. Sementara itu bursa Frankfurt Jerman anjlok hingga tujuh persen. Adapun bursa London dan New York melemah lebih dari tiga persen pada penutupan perdagangan akhir pekan ini.
Bank sentral di sejumlah negara pun melakukan upaya yang signifikan untuk mempertahankan kepercayaan pasar dengan menjanjikan penyuntikan likuiditas untuk mengantisipasi kerugian besar-besaran akibat "Brexit".
Pelemahan juga terjadi terhadap mata uang Inggris poundsterling. Kini poundsterling melemah hingga 10 persen terhadap dolar AS ke level terendah. Mata uang euro juga melemah 2,6 persen terhadap dolar AS. Berkebalikan dengan babak belurnya pasar modal, harga emas justru mencatatkan kenaikan hingga lima persen dan mata uang yen Jepang melonjak 4,2 persen terhadap dolar AS dan tujuh persen terhadap euro.
Bursa-bursa di sejumlah negara yang mengalami penurunan tajam akibat "Brexit" antara lain adalah Indeks Dow Jones, New York (-3,39 persen), Indeks Nasdaq, New York (-4,12 persen), Indeks S&P 500, New York (-3,59 persen), Indeks Nikkei225, Tokyo (-7,92 persen), Indeks FTSE 100, London (-3,15 persen), Indeks DAX, Frankfurt (-6,82 persen), Indeks BEL-20, Brussels (-6,4 persen) dan Indeks CAC 40, Paris (-8,04 persen).