Sofia Bekatorou (kiri), atlet nasional Yunani yang ungkap pelecehan seksual yang pernah ia alami. (instagram.com/sofiabekatorou)
Rumor dan kabar miring tentang keterlibatan salah satu pejabat tinggi teater nasional Yunani telah membuat tokoh-tokoh oposisi ambil bagian. Mereka menuduh bahwa pemerintah Yunani telah mencoba untuk melindunginya.
Melansir dari kantor berita Reuters, kasus ini yang menyebar dengan begitu cepat telah membuat partai-partai oposisi menuduh pemerintah dan menteri kebudayaan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Penahanan Lignadis adalah dampak dari efek domino gerakan #MeToo. Ketika Sofia Bekatorou mengungkapkan hal itu, dia telah menentang sebuah tabu di negara yang memiliki tradisi patriarki yang kuat. Tapi sejak Bekatorou mengaku pernah dilecehkan, ia telah memciu perempuan lain untuk berani bicara tentang pelecehan dan kekerasan seksual yang telah mereka alami.
Melansir dari laman The Guardian, satu per satu para atlet kemudian muncul dengan pengakuan serupa, bahwa mereka pernah menjadi korban pelecehan seksual. Pengakuan lain juga muncul dari ratusan mahasiswa di kota Thessaloniki yang mengatakan dilecehkan oleh profesor universitas ternama di kota itu.
Bekatorou adalah bentang olahraga Yunani. Ketika Olimpiade digelar di Brasil pada 2016, dia adalah pembawa bendera Yunani. Ia sudah bertahan menyimpan luka selama lebih dari dua dekade dan dalam pengakuannya yang terbaru, ia tak pernah menyebutkan nama pelaku.
Akan tetapi, bulan lalu, wakil federasi olahraga layar di mana jadi bidang spesialisasi keahlian Bekatorou yang bernama Aristeidis Adamopoulos mengundurkan diri. Alasan pengunduran diri itu adalah “publisitas negatif yang besar” yang dituduhkan kepadanya.