Mendengar keputusan tersebut, Menteri Pertahanan Dimitar Stoyanov memberikan komentar bahwa dalam masa ini Bulgaria tidak dapat mengirimkan persenjataan berat ke Ukraina. Ia menyebut ini akan mengakibatkan lemahnya kapabilitas militer Bulgaria.
Bahkan, Stoyanov diketahui keluar dari gedung parlemen sebelum pemungutan suara tersebut selesai. Ia beranggapan kemungkinan menyediakan bantuan militer adalah tindakan yang sangat konservatif.
"Persenjataan berat, seperti S-300, S-125 dan seluruh misil anti pesawat tempur, termasuk Su-25 dan MiG-29 tidak dapat diberikan dalam waktu dekat ini. Apabila ingin memberikan bantuan, maka kami harus menyediakan senjata penggantinya," tegas Stoyanov, dikutip dari Novinite.
"Keputusan ini tidak memberikan kapan, di mana, dan apa yang akan diberikan dalam bantuan militer. Ini hanyalah keputusan dari eksekutif. Kami akan menunggu laporan resmi dari Parlemen terkait opsi yang diberikan dan kami akan menentangnya. Keinginan dari perwakilan rakyat harus diberikan, selama tidak mengurangi kemampuan kami," sambungnya.