Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Bulgaria (pixabay.com/sapviktor)

Jakarta, IDN Times - Parlemen Bulgaria pada Kamis (3/11/2022), akhirnya menyetujui pengiriman senjata ke Ukraina. Pasalnya, sejak awal berkecamuknya perang Rusia-Ukraina, Bulgaria tidak bersedia mengirimkan persenjataan dalam membantu Ukraina dengan sejumlah alasan. 

Belakangan ini, hubungan Rusia-Bulgaria terus memanas setelah adanya tudingan truk kontainer pembawa bom di jembatan Krimea berasal dari Bulgaria. Setelah itu, Bulgaria juga menuding Rusia ada di balik serangan siber di situs milik pemerintah negaranya. 

1. Mayoritas anggota parlemen setuju dengan kebijakan ini

Persetujuan itu didasarkan dari sidang parlemen soal pengiriman senjata yang digelar pada Kamis kemarin. Hasilnya, mayoritas sebanyak 175 dari 240 anggota parlemen setuju mengirimkan senjata ke Ukraina. Namun, teknis pengirimannya masih akan didiskusikan ke depannya. 

Pemungutan suara ini menunjukkan hasil yang di luar dugaan. Pasalnya, partai oposisi, meliputi GERB dan Movement for Rights and Freedoms berada dalam satu arah. Sedangkan partai sayap kiri, Partai Sosialis Bulgaria dan sayap kanan, Revival menyerukan penolakannya. 

"Ketika kami mengatakan: Kami akan memberikan bantuan kemanusiaan, bukan senjata ini adalah sebuah skeptisme. Saya berharap Bulgaria akan menghentikan pandangan skeptisnya," tutur Atanas Slavov dari Partai Demokratik Bulgaria, dikutip Balkan Insight.

"Saya berekspektasi bahwa keputusan ini akan menginisiasi investasi baru dalam militer Bulgaria. Kami sudah merencanakan 2 persen PDB untuk dikontribusikan kepada sektor pertahanan nasional," tambahnya. 

2. Stoyanov sebut Bulgaria tidak bisa mengirimkan senjata untuk saat ini

Editorial Team

Tonton lebih seru di