Jakarta, IDN Times — Bunga sakura di Prefektur Kyoto, Jepang, mekar lebih awal tahun ini, yaitu pada Jumat (1/4/2022) kemarin. Penelitian terbaru oleh Nikolaos Christidis dan kawan-kawan, yang terbit di Environmental Research Letters, mengungkapkan bahwa fenomena tersebut bisa terjadi karena perubahan iklim dan perkembangan wilayah urban.
Pusat perkotaan Kyoto yang menghangat menggeser waktu berbunga sakura menjadi 11 hari lebih cepat. Apabila terus terjadi, kondisi ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat lokal dan bahkan keberlangsungan hidup sejumlah spesies hewan.