Buntut Kecelakaan Pesawat, Azerbaijan Minta Rusia Beri Kompensasi

Jakarta, IDN Times - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, pada Minggu (29/12/2024), meminta pertanggungjawaban Rusia atas kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang terjadi baru-baru ini.
Insiden yang terjadi di Kazakhstan pada 25 Desember menewaskan 38 orang dari 67 penumpang.
1. Menyerukan agar orang-orang yang bertanggung jawab dihukum
Aliyev mengatakan, investigasi menunjukkan bahwa pesawat sipil Azerbaijan rusak dari luar di wilayah Rusia dan hampir kehilangan kendali. Ekor pesawat juga rusak parah, akibat tembakan dari darat.
"Hari ini kami dapat dengan jelas mengatakan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh Rusia. Kami tidak mengatakan bahwa ini dilakukan dengan sengaja, tetapi memang dilakukan," ujarnya, mendesak Moskow untuk mengakui kesalahannya.
"Orang-orang yang bertanggung jawab harus dihukum. Baku menuntut Moskow membayar kompensasi kepada negara Azerbaijan, para penumpang yang terluka, dan awak pesawat dalam kecelakaan itu," tambahnya, dikutip dari NHK News.
Ia juga mengkritik Moskow dan berkata bahwa selama tiga hari pertama setelah kecelakaan itu, pihaknya tidak mendengar apapun dari Rusia, kecuali beberapa teori yang tidak masuk akal.
2. Teori pakar Rusia tentang jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines
Pesawat Azerbaijan Airlines sedang dalam perjalanan dari Baku, ibu kota Azerbaijan, ke Grozny, ibu kota Chechnya pada Rabu (25/12/2024). Penerbangan J2-8243 terpaksa dialihkan dari Chechnya dan jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan.
Sebagian besar penumpang dalam penerbangan itu berasal dari Azerbaijan dan yang lainnya berasal dari Rusia, Kazakhstan, dan Kirgistan.
Para pakar meyakini GPS pesawat tersebut terpengaruh oleh gangguan elektronik dan kemudian rusak oleh pecahan peluru dari ledakan rudal pertahanan udara Rusia. Tetapi, Presiden Azerbaijan mengatakan bahwa pada hari-hari setelah insiden tersebut, lembaga Rusia mengemukakan versi peristiwa tentang ledakan beberapa tabung gas.
Hal ini dianggap bahwa Moskow ingin menutupi masalah tersebut. Menurut Aliyev, beberapa pihak di Rusia telah mempercayai teori bahwa pesawat itu telah ditabrak oleh burung. Aliyev menggambarkan kedua teori tersebut sebagai bodoh dan tidak jujur.
3. Permintaan maaf Presiden Putin atas jatuhnya pesawat Azerbaijan
Pada Sabtu (28/12/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf kepada Presiden Aliyev atas jatuhnya pesawat di wilayah udara Rusia, namun tidak menyebutkan Kremlin bertanggung jawab.
"Insiden tragis itu terjadi ketika sistem pertahanan udara Rusia menangkis pesawat tak berawak Ukraina," ujarnya.
Ia juga menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban. Putin mengakui bahwa pesawat itu berulang kali mencoba mendarat di bandara Grozny di Chechnya.
Namun, saat itu, kota Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz sedang diserang oleh kendaraan udara tak berawak Ukraina, dan sistem pertahanan udara Rusia menangkis serangan tersebut, BBC melaporkan.
Pernyataan Moskow tidak membuat pengakuan langsung bahwa pesawat itu telah diserang oleh rudal Rusia. Tapi, Baku mengajukan serangkaian tuntutan kepada Moskow atas insiden tersebut.