Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi BBM (Unsplash/Dawn McDonald)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Sri Lanka menaikkan harga bahan bakar di negaranya. Hal itu menyebabkan warga negara Sri Lanka semakin mengalami kesulitan di tengah krisis ekonomi.

Krisis ekonomi yang sedang dialami Sri Lanka saat ini disebut sebagai krisis paling buruk sepanjang sejarah negara tersebut.

1. Pengiriman bahan bakar ke Sri Lanka tertunda tanpa batas waktu

Ilustrasi antrean BBM (Unsplash/Siarhei Palishchuk)

Perusahaan Bahan Bakar Sri Lanka, Ceylon, menyatakan bahwa mereka menaikkan harga solar sebesar 15 persen menjadi 460 rupee per atau sekitar Rp19 ribu liter. Sementara, bensin naik sebesar 22 persen menjadi 550 rupee atau sekitar Rp22 ribu per liter, dilansir Aljazeera pada Minggu (26/06/2022).

Pemberitahuan tersebut diumumkan ketika menteri energi, Kanchana Wijesekera, menyampaikan bahwa akan ada penundaan tanpa batas waktu untuk mendapatkan pengiriman bahan bakar baru. 

Wijesekera juga menambahkan, pengiriman yang harusnya datang minggu lalu belum datang. Sedangkan, pengiriman yang dijadwalkan tiba minggu depan tidak akan datang karena masalah perbankan.

2. Pemerintah Sri Lanka mengalami kekurangan devisa

Editorial Team

Tonton lebih seru di