Jakarta, IDN Times - Penembakan massal yang terjadi di California secara berturut-turut dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan telah menewaskan sedikitnya 18 orang. Hal ini terjadi saat Amerika Serikat (AS) kembali bergulat dengan keganasan kekerasan senjata di negara itu meningkat.
Kasus terbaru terjadi di kota Yakima, di mana serangan secara acak telah membunuh tiga orang tak bersalah di kota tersebut.
Melansir voanews, buntut dari kekerasan senjata di AS dalam akhir-akhir ini, membuat Presiden Joe Biden memberikan dukungannya atas langkah-langkah untuk pengendalian senjata. Itu termasuk mendesak kongres untuk mengesahkan undang-undang yang melarang senjata serbu.