Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana lalu lintas di Bujumbura, Burundi. (instagram.com/yaga_burundi)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Burundi pada Selasa (21/9/2021) berjanji untuk menyelidiki serangkaian kasus pemboman itu sampai ke akarnya. Pasalnya, aksi terorisme dalam beberapa hari itu telah mengakibat beberapa orang tewas dan puluhan warga sipil mengalami luka-luka. 

Sama seperti Republik Demokratik Kongo, selama ini Burundi juga kerap mengalami serangan kelompok teroris. Bahkan kelompok pemberontak RED-Tabara disebut bersembunyi di negara tetangganya itu dan telah melancarkan aksinya selama belasan tahun. 

1. Pelemparan granat terjadi di tiga lokasi berbeda

Sejak beberapa hari terakhir Burundi telah dihantui rentetan serangan terorisme dari orang tak dikenal. Bahkan serangan kali ini terjadi di tiga lokasi, di mana pada Sabtu (18/9/2021) malam telah terjadi ledakan dari senjata mortir di Bandara Internasional Burundi dan disusul dengan ledakan granat di sebuah bar yang terletak di ibu kota Gitega pada Minggu (19/9/2021). 

Serangan terorisme ditutup dengan insiden ledakan granat pada hari Senin (20/9/2021) malam di pusat ekonomi dan kota terbesar Burundi, Bujumbura. Sementara, serangan kali ini menyasar sebuah tempat parkir bus di pusat kota yang berlokasi tepat di antara Pasar Jabe dan lingkungan Bwiza. 

Ledakan dari dua granat itu mengakibatkan lima orang tewas seketika dan sekitar 50 orang mengalami luka-luka. "Saya melihat banyak orang lari ke segala arah, beberapa di antaranya merangkak untuk mencari perlindungan" kata seorang saksi mata ketika menyaksikan ledakan granat kedua, dilansir dari Reuters

2. Masih belum ada pihak yang diklaim bertanggung jawab dalam serangan di Bujumbura dan Gitega

Editorial Team

Tonton lebih seru di