Cambridge Analytica Baru Hapus Semua Data Pengguna Facebook Usai Pilpres AS

London, IDN Times - Sejumlah email yang bocor mengindikasikan firma konsultasi politik Cambridge Analytica tidak mematuhi perintah Facebook untuk menghapus seluruh data pengguna pada Desember 2015. Mereka baru mengonfirmasi penghapusan semua data usai pemilihan presiden Amerika Serikat diselenggarakan.
1. Cambridge Analytica berusaha mengelak dari permintaan Facebook
The Guardian yang menerima bocoran email tersebut melaporkan bahwa jutaan turunan data pengguna yang diperoleh Cambridge Analytica dari akademisi Cambridge University, Aleksandr Kogan, tidak dihapus ketika Facebook pertama kali meminta.
Dari korespondensi keduanya ditemukan bahwa Cambridge Analytica awalnya mengusulkan agar pihaknya dan Facebook membuat pernyataan bersama terkait isu tersebut. Cambridge Analytica tidak berani menegaskan bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah pelanggaran privasi dan mematuhi Facebook untuk menghapus semua data.
Alex Tayler, seorang Chief Data Officer di Cambridge Analytica, sempat berusaha mempersuasi Facebook untuk tetap "menjaga hubungan baik". Tayler menuliskan: "Untuk alasan ini, dan dalam semangat menjaga hubungan baik dengan Facebook, kami akan mematuhi permintaan untuk menghapus semua data yang kami terima dari Dr Kogan."