Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Serbia (unsplash.com/@thestefankostic)

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, mengungkapkan rencana melarang ekspor senjata api dan amunisi ke luar negeri. Mengingat situasi di perbatasan Serbia-Kosovo saat ini yang tidak kondusif dan kian memanas. 

Serbia tengah digegerkan dengan masalah kekerasan usai dua insiden penembakan massal dalam 24 jam pada April lalu. Vucic pun sudah memberlakukan amnesti senjata ilegal dan menginstruksikan pemilik menyerahkan senjatanya kepada otoritas setempat. 

1. Vucic takut senjatanya disalahgunakan di luar negeri

Presiden Serbia, Aleksandar Vucic (instagram.com/avucic)

Vucic mengatakan bahwa rencana larangan ekspor senjata api dan amunisi ini akan ditandatangani pekan depan. Ia menyebut bahwa kebijakan ini penting demi kepentingan nasional yang terus mendapat ancaman dari luar. 

"Kami akan mengecek bagaimana kontrak mengenai senjata dan amunisi berlaku. Semua harus disiapkan dengan baik, terutama mengenai kemungkinan serangan terhadap Republik Serbia," ungkap Vucic pada Kamis (6/7/2023), dikutip Balkan Insight.

"Serbia tidak mempersiapkan untuk menghadapi perang apapun dan sudah melakukan segala cara untuk mengurangi ketegangan. Namun, semuanya tidak hanya bergantung pada kami," sambungnya. 

Meskipun Serbia tengah bersitegang dengan Kosovo dalam beberapa pekan terakhir. Pengumuman tersebut rupanya dipublikasikan setelah adanya laporan senjata buatan Serbia yang berakhir di Ukraina. 

2. Terdapat laporan senjata buatan Serbia di Ukraina

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di