Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash.com/Mat Napo)
Melansir Al Jazeera, aliansi juga menyoroti soal praktik monopoli pasar oleh beberapa perusahaan farmasi, yang berusaha menegakkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) vaksin dan obat-obatan.
“Sangat penting bahwa dalam krisis kesehatan berikutnya dunia dengan cepat menerapkan tindakan pencegahan medis di setiap negara, terlepas dari kemampuan mereka untuk membayar. Ini membutuhkan penghapusan penghalang untuk pengembangan dan produksi obat dan vaksin, yang dunia gagal selama pandemik COVID-19 dan AIDS,” kata kelompok itu, dilansir dari Al Jazeera.
“Menjunjung tinggi aturan kekayaan intelektual yang ketat berarti mengamankan monopoli untuk perusahaan farmasi dan mencegah produksi luas vaksin dan obat generik yang terjangkau di negara berkembang," sambungnya.
Aliansi itu merupakan gabungan dari 100 mantan pemimpin dunia, peraih nobel, ilmuwan dan ekonom. Pernyataan tersebut diumumkan ketika KTT G7 di Hiroshima mulai dibuka pada Jumat.