Jakarta, IDN Times - Kedua mata Iskandar berkaca-kaca ketika mengikuti jumpa pers yang digelar pada Jumat malam, 18 Maret 2022. WNI yang selama ini terjebak di kota Chernihiv, Ukraina itu, mengucap syukur karena tim dari Kementerian Luar Negeri berhasil mengevakuasi mereka dari medan pertempuran.
Selama nyaris 1 bulan menunggu untuk dievakuasi, Iskandar bersama 8 WNI lainnya mulai merasa frustasi. Mereka khawatir bakal terkena peluru nyasar atau pabrik plastik tempat mereka bernaung bakal dibom.
Maka, tak heran pada 5 Maret 2022 lalu, Iskandar dan 8 WNI yang masih terjebak di pabrik plastik di Chernihiv membuat video berisi permintaan tolong. Mereka meminta pertolongan tersebut langsung kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Selama di Chernihiv itu kami (merasa) frustasi banget. Macem mana, siang-malam, bom tidak berhenti-berhenti (terdengar). Kami juga merasa maut sudah sangat dekat," ungkap Iskandar yang berada di mobil menuju ke ibu kota Polandia, Warsawa dan dikutip dari YouTube Kemenlu pada Jumat kemarin.
Iskandar dan 8 WNI lainnya adalah pekerja migran asal Binjai, Sumatra Utara yang mencari nafkah di sebuah pabrik plastik di Chernihiv, Ukraina sejak 2018 lalu. Mereka tak ikut dalam rombongan 80 WNI yang berhasil dievakuasi lebih dulu dari Ukraina sopir untuk mengantar mereka ke ibu kota Kiev tak bisa bekerja. Sopir yang merupakan warga lokal itu terikat wajib militer dan ikut berperang melawan militer Rusia.
Beberapa upaya dan skenario penjemputan susulan nyaris berhasil. Tetapi, situasi peperangan di Chernihiv yang cepat berubah membuat Iskandar dan 8 WNI lainnya nyaris pesimistis dapat dievakuasi.
"Tapi, kami sangat bersyukur, ada bapak-bapak dari Kemlu, Athan dari KBRI Kiev yang selalu memberi dukungan, nasihat agar kami tenang, sehingga kami tak merasa sendiri (di Chernihiv). Alhamdulilah," tutur dia yang nyaris meneteskan air mata.
Kapan 9 WNI itu akan diterbangkan pulang ke Tanah Air?