Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Mali. (twitter.com/MINUSMA)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mali mengatakan, Chad akan mengerahkan seribu pasukan tambahan ke negaranya guna memperkuat pasukan nasional dalam melawan teroris atau pemberontak. Keputusan itu diambil usai Prancis terus mengurangi jumlah personel militernya di wilayah Sahel.

Tentara Chad memiliki hampir 1.400 dari 13.000 pasukan penjaga perdamaian PBB yang beroperasi di utara dan tengah Mali. Di wilayah itu, pemberontak terus melakukan berbagai aksinya meski pasukan Prancis telah berada di sana selama sembilan tahun untuk melawan mereka.

1. Untuk memperkuat pasukan Mali

Unit pasukan khusus Mali (dailysabah.com)

Pengerahan akan dilakukan untuk membantu Mali memperkuat pasukannya setelah sebelumnya pasukan Prancis yang tergabung dalam operasi kontra-terorisme yang disebut Barkhane dan beranggotakan sebanyak 5 ribu personel mulai mundur dari wilayah itu.

"Pengerahan itu merupakan bagian dari kerangka kerja bilateral atas permintaan Pemerintah Chad untuk memperkuat kontingennya di Mali Utara menyusul konfigurasi ulang pasukan Barkhane," kata Kemenlu Mali dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, dikutip dari Kantor Berita MEHR.

Melansir Al Jazeera, Prancis pada Selasa (14/12/2021) secara simbolis menyerahkan dan mulai meninggalkan pangkalan militer di kota Timbuktu, Mali. Kendati demikian, pimpinan operasi Barkhane mengatakan bahwa Prancis akan hadir dengan cara yang berbeda.

Sementara itu, Presiden Emmanuel Macron pada hari Jumat membatalkan perjalanan ke Mali untuk mengunjungi pasukan Prancis di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian virus corona Omicron.

2. Pasukan akan segera dikirm

Editorial Team

Tonton lebih seru di