Ilustrasi banjir merendam bangunan. (Pexels.com/Pok Rie)
Banjir mendominasi wilayah selatan dan tengah Chad. Air banjir, menurut RFI, telah merusak lebih dari 465 ribu hektar ladang dan 19 ribu ekor ternak. Di ibu kota N'Djamena dan sekitarnya juga terdampak banjir di mana para penduduk telah mencari tempat yang aman untuk berlindung.
"Daerah yang paling berisiko adalah ibu kota N'Djamena dan sekitarnya," kata Presiden Deby. Dia menegaskan bahwa situasinya semakin mengkhawatirkan.
Saat ini, pemerintah disebut berusaha menyediakan tempat tinggal, kebutuhan dasar dan perlindungan kesehatan. Dia mendesak negara sahabat untuk mendukung upaya pemerintah menyelesaikan masalah.
Chad sendiri, menurut Indeks Pembangunan Manusia PBB, adalah negara termiskin ketiga di dunia. Bencana banjir yang melanda saat ini, semakin membuat pemerintah berjuang keras untuk bangkit dan mengatasi masalah itu.