Pemandangan langit di Observatorium La Silla, Chile. (twitter.com/SETIInstitute)
Mengutip dari La Jornada, teleskop TBT2 merupakan jenis baru dari TBT1 yang ditempatkan di Spanyol dan juga berfungsi untuk mendeteksi astreroid. Bahkan teleskop baru ini dapat memperkirakan resiko pada setiap asteroid dan membuat sensus berdasarkan ukurannya terkait berbagai resiko kehancuran yang bisa diakibatkan.
Diketahui bahwa hingga kini untuk memonitor asteroid di sistem Tata Surya masih menggunakan teleskop tradisional dengan pandangan terbatas. Namun metode ini hanya bisa mengobservasi bagian kecil dari langit dalam satu waktu, sehingga membuat proses sangat lambat dan membosankan.
Menurut Kepala ESA, Clemens Heese mengatakan bahwa, "Adanya TBT nantinya berguna untuk mengembangkan dan mengetes algoritma, operasi secara dari jarak jauh dan pemrosesan teknik data. Nantinya jaringan teleskop Flyeye akan digunakan untuk mengotomasi survei malam hari dari seluruh langit."