Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, IDN Times - China mengaku bersedia menjalin hubungan lebih dekat dengan partai oposisi utama Taiwan. Kepala Kantor Urusan Taiwan (TAO) Beijing, Song Tao, mengatakan hal itu kepada wakil ketua Kuomintang (KMT), Andrew Hsia, yang berkunjung ke China pada Kamis (9/2/2023).

"(China dan Partai Komunis yang berkuasa) bersedia untuk meningkatkan pertukaran dan membangun rasa saling percaya dengan KMT, dan bekerja dengan KMT untuk mempromosikan hubungan antara kedua pihak dan dua sisi Selat Taiwan,” kata Song, dilansir Bloomberg.

Dewan Urusan Daratan China di Taipei mengatakan, upaya Beijing merayu Hsia dianggap sebagai cara yang merusak kedaulatan Taiwan. China juga diminta untuk meninggalkan pemikiran koersif terhadap Taiwan.

1. China tegaskan posisinya terhadap Taiwan tidak akan berubah, siapapun yang berkuasa

Ilustrasi Taiwan. (ANTARA/REUTERS/Tyrone Siu)

China merayu KMT saat musim kampanye memanas untuk pemilihan presiden di Taiwan pada Januari 2024. Presiden China, Xi Jinping, tampaknya menghitung bahwa pelonggaran akan meningkatkan peluang kandidat dari oposisi, yang berbagi gagasan bahwa Taiwan adalah bagian dari China.

Juru bicara TAO China, Zhu Fenglian, mengatakan pada Rabu bahwa kebijakan negaranya di Taiwan konsisten, jelas, dan tidak akan berubah berdasarkan situasi politik Taipei.

Beijing telah berjanji untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya suatu hari nanti, dengan kekerasan jika perlu. Taiwan menolak klaim kedaulatan China, dengan mengatakan bahwa hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka.

2. KMT sebut kunjungan ke China untuk selesaikan sejumlah masalah

Editorial Team

Tonton lebih seru di