Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Guangzhou, China (unsplash.com/jamable chan)
potret Guangzhou, China (unsplash.com/jamable chan)

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 110 ribu penduduk Provinsi Guangdong, China, dievakuasi dampak banjir akibat hujan deras yang turun terus menerus beberapa hari terakhir ini.

Dilansir dari Xinhua, Selasa (23/4/2024), ketinggian air juga kini telah melampaui ambang batas peringatan.

Sejak 16 April lalu, Provinsi Guangdong diguyur hujan deras. Luokeng di Distrik Qujiang, Kota Shaoguan juga tercatat curah hujan kumulatif maksimum di provinsi tersebut sebesar 585,2 mm.

1. Empat orang tewas

Sedikitnya empat orang tewas dan 10 lainnya hilang akibat hujan deras dan banjir di wilayah yang terletak di selatan China ini.

Adapun tiga orang tewas berasal dari Kota Zhaoqing dan seorang lainnya di Shaoguan. Tidak disebutkan kapan atau bagaimana mereka meninggal.

Dua kota di Provinsi Guangdong ini termasuk daerah yang paling terdampak parah akibat hujan deras sejak akhir pekan lalu.

Sebanyak 36 rumah roboh dan 48 rumah mengalami kerusakan parah di seluruh provinsi tersebut. Total kerugian ekonomi langsung mencapai hampir 140,6 juta yuan atau sekitar Rp315 miliar.

2. Tim evakuasi masih berupaya menyelamatkan warga yang terjebak

Guandong telah dilanda curah hujan yang luar biasa deras dalam beberapa hari terakhir. Ibu kota provinsi tersebut, Guangzhou, pada Senin pagi kemarin bahkan mencatat curah hujan kumulatif 60,9 sentimeter pada April. Ini adalah curah hujan bulanan tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1959.

Dalam rekaman video yang dibagikan oleh stasiun televisi negara CCTV, terlihat tim penyelamat mengevakuasi warga dari jalan dan kawasan permukiman yang terendam banjir dengan perahu karet.

3. Sawah dan ladang tersapu banjir

Di Qingyuan, kota kecil di Guangdong yang memiliki populasi 4 juta jiwa, penduduknya mulai menghitung kerugian yang mereka alami.

Warga Qingyuan lainnya yang bernama Lin Xiuzheng mengungkapkan, hujan jarang turun sederas sekarang dan banjir tidak pernah setinggi ini sebelum 2022.

Editorial Team