Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera China dan Filipina (twitter.com/ChinaEmbinCH)

Jakarta, IDN Times - China dan Filipina menyepakati 14 perjanjian bilateral yang bertujuan memperkuat kerja sama dan meredakan tensi keamanan antara kedua negara pada Kamis (5/1/2023),  

Bersamaan dengan hal itu, disepakati juga pembentukan saluran komunikasi langsung antara kedua Kementerian Luar Negeri sebagai upaya menangani konflik Laut China Selatan secara damai. 

Kesepakatan tersebut disahkan dalam kunjungan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, ke Beijing. Bersama dengan Presiden China Xi Jinping, keduanya menegaskan kembali akan saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing.

1. Filipina janjikan akses nelayannya di LCS

ilustrasi kapal (unsplash.com/Anthanasios Papazacharias)

Kesepakatan tersebut dicapai ketika hubungan kedua negara sempat memburuk pada 2016, ketika Filipina meminta keputusan arbitrase untuk membatalkan klaim ekspansif China di Laut China Selatan.

Dalam kunjungannya, Marcos berjanji akan berkompromi dengan Beijing untuk menemukan solusi atas kasus para nelayan Filipina, yang aksesnya di Laut China Selatan ditolak oleh angkatan laut dan penjaga pantai China.

"Presiden berjanji kita akan mencari kompromi dan mencari solusi yang bermanfaat agar nelayan kita bisa menangkap ikan lagi di daerah penangkapan ikan alaminya," kata Marcos, dikutip dari Associated Press

2. Presiden Marcos janji untuk perkuat hubungan dengan China

Editorial Team

Tonton lebih seru di