Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera China (unsplash.com/CARLOS DE SOUZA)

Jakarta, IDN Times - China mengutuk tindakan Presiden terpilih Ceko Petr Pavel yang baru-baru ini menelepon Pemimpin Taiwan Tsai Ing-Wen. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan bahwa Pavel telah menentang penolakan dan keluhan Beijing, serta menginjak-injak garis merah China.

“China sangat menentang dan menyesalkan hal ini dan telah membuat keluhan serius dengan pihak Ceko,” kata Mao pada Selasa (31/1/2023), dikutip dari Associated Press.

1. Ceko hormati kebijakan satu China

Mao menambahkan, Praha perlu mengambil langkah-langkah untuk membatalkan dampak negatif dari tindakan Pavel. Hal itu demi menghindari kerusakan hubungan Ceko-China.

Pavel terpilih menjadi presiden Ceko dan menggantikan Milos Zeman. Selama kepemimpinannya, Zeman menuai banyak kritik imbas kebijakannya yang mendukung Rusia dan China. 

Pavel adalah mantan ketua komite militer NATO. Sejauh ini, presiden terpilih itu mendukung Kiev yang tengah berperang melawan Moskow. Dia juga menyerukan pentingnya Ukraina bergabung ke Uni Eropa dan NATO.

Menanggapi kritikan Beijing, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan bahwa kebijakan negaranya terhadap China tidak berubah dan sejalan dengan sekutunya.

“Kebijakan Republik Ceko terhadap China tidak berubah dan sejalan dengan kebijakan sekutu kami. Czechia menghormati dan mewakili kebijakan satu-Chinanya sendiri,” tulis Fiala melalui Twitter.

“Sebagai negara berdaulat, kitalah yang memutuskan siapa yang kita panggil atau siapa yang kita temui. Kami secara tradisional memiliki hubungan ekonomi, pendidikan, dan penelitian yang baik dengan Taiwan yang demokratis. Penting juga untuk menghormati bahwa China adalah mitra dagang Asia yang penting. Kami melanjutkan tradisi kami dan kami menekankan perlunya melindungi nilai-nilai demokrasi bersama,” sambung dia.

2. Taiwan ingin perkuat kerja sama dengan Ceko

Editorial Team

Tonton lebih seru di