Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi virus (unsplash.com/Fusion Medical Animation)
ilustrasi virus (unsplash.com/Fusion Medical Animation)

Jakarta, IDN Times - China telah menyerukan kewaspadaan usai lonjakan penyakit pernafasan melanda sekolah-sekolah dan rumah sakit di negara tersebut. Penyakit ini menyerang banyak anak di di wilayah utara, seperti Beijing dan provinsi Liaoning, di mana rumah sakit memperingatkan akan adanya waktu tunggu yang lama. 

Dewan Negara mengatakan, influenza akan mencapai puncaknya pada musim dingin dan musim semi ini. Sementara, infeksi Mycoplasma pneumoniae, yaitu infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak, akan tetap tinggi di beberapa daerah kedepannya. Laporan itu juga memperingatkan risiko kembalinya infeksi COVID.

“Semua daerah harus memperkuat pelaporan informasi mengenai penyakit menular untuk memastikan informasi dilaporkan secara tepat waktu dan akurat,” kata Dewan Negara dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

1. WHO tidak menemukan patogen baru

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (23/11/2023) mengatakan bahwa otoritas kesehatan China belum mendeteksi adanya patogen yang tidak biasa atau baru.

Organisasi tersebut mengatakan, China telah memberikan data yang diminta mengenai peningkatan penyakit pernafasan dan kelompok pneumonia yang dilaporkan pada anak-anak di China Utara. 

Data menunjukkan, peningkatan tersebut berkaitan dengan pencabutan pembatasan COVID-19 serta peredaran patogen yang diketahui seperti mycoplasma pneumoniae, yang telah beredar sejak Mei. 

2. Waktu tunggu yang lebih lama dan risiko infeksi silang di rumah sakit

Bulan ini, pihak berwenang telah memperingatkan masyarakat soal waktu tunggu yang lama dan risiko infeksi silang di rumah sakit yang ramai. Meski begitu, mereka belum menerapkan tindakan pencegahan seperti yang dilakukan selama pandemik COVID, seperti penggunaan masker atau menutup sekolah.

Namun, sejauh ini belum ada indikasi munculnya kekhawatiran publik yang tidak semestinya.

Bruce Thompson, kepala Sekolah Ilmu Kesehatan Melbourne di Universitas Melbourne, mengatakan tidak ada hal yang luar biasa menurut data awal.

“Pada tahap ini, tidak ada yang menunjukkan bahwa itu mungkin varian baru COVID. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kami dapat diyakinkan bahwa proses pengawasan berjalan baik, dan ini merupakan hal yang sangat baik," ujarnya

3. Para orang tua juga tidak begitu khawatir

Para orang tua di Shanghai pada Jumat juga mengatakan, mereka tidak terlalu khawatir dengan gelombang penyakit ini. Menurut mereka, meskipun gelombang penyakit ini tampaknya lebih parah, namun mereka memperkirakan bahwa kondisi tersebut akan segera reda.

“Pilek terjadi di seluruh dunia. Saya berharap masyarakat tidak menjadi bias karena pandemik ini, tetapi lihatlah ini dari sudut pandang ilmiah," kata Emily Wu di luar rumah sakit anak-anak. 

Ibu lainnya, Feng Zixun, mengatakan dia menyuruh putranya yang berusia 8 tahun untuk memakai masker dan mencuci tangan lebih sering.

“Tidak seburuk itu, kini lebih banyak anak yang jatuh sakit, namun yang terpenting adalah masalah perlindungan,” katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team